PK I di tingkat III

by - 12:01:00 PM

Daerah jauh di Selatan sana yang akan selalu saya rindukan. 

Sore itu, saya datang lebih awal dibanding teman-teman saya ke kontrakan. tempat asing lagi dan lagi saya datangi. inilah enaknya jadi anak kesehatan, khususnya bidan. jadi mahasiswa atau orang yang nomaden alias pindah kesana kesini demi mendalami ilmu yang sudah di dapatkan. namun, kali ini rasanya sangat berbeda dari sebelumnya, gersang, panas, dan sangat dingin dimalam hari.
...
setelah mereka datang ke kontrakan, lengkap sudah teman kelompok yang berjumlah 6 orang itu datang. kami membereskan tempat yang akan kami tinggali selama 9 minggu ke depan. 
akhirnya dengan segala usaha sampai keringat bercucuran, selesailah kami merapihkan kontrakan. rumahku surgaku, kamarku surgaku juga. jadi, gimanapun caranya kontrakan ini harus jadi surga kita untuk istirahat dan bikin laporan (SOAP!). 
kami tertidur pulas setelah bercucuran keringat. tibalah hari senin, hari dimana saya dan kelompok memulai aktivitas baru sebagai mahasiswa yang praktik PK I ditingkat III. aneh juga ya baru PK I di tingkat III, mungkin orang lain sudah PK berapaaa kali ya.. tapi kami selalu dan akan selalu memberikan dan mengamalkan ilmu kami sebaik mungkin dimanapun kami berada. 
tak bisa di anggap santai juga praktik ditempat puskesmas tersebut, persalinannya terbilang banyak, karena didaerah yang kami gunakan ini adalah notabene orang-orang jauh dan pelosok sana yang teknologinya masih minim dan masih banyak yang belum mempunyai handphone. minim pengetahuan, jadi yang hamilnya juga banyak, otomatis yang lahiran juga banyak. alhamdulillah kesempatan bagi saya untuk belajar sebanyak-banyaknya. 
...
rutinitas sehari-hari saya sudah dapat ditebak, sebagai mahasiswi bidan, beginilah rutinitasnya. saya sendiri paling susah tidur lebih dari jam 10 malem kalau siangnya saya dines. saya cepet ngantuk. mungkin tubuh dan pikiran ini lelah kali ya dipake seharian. 
bangun pagi biasanya jam 4, bisa lebih pagi kalau tidur lebih awal. kebalikan dengan teman-teman yang lain, mereka bisa tidur sangat larut, dan bangun siang. bangun jam 4 ngapain lagi selain ke kamar mandi, dinginnya kaya air es, ditambah air yang terasa seperti bau MANGAN atau bisa juga bau FE (besi?? ). #euhh. lalu minum susu atau kopi (hampir tiap hari minum kopi), teh manis, roti atau makanan favorit kami, top spaghetti with chicken soup (Re: emih rasa ayam).
pake seragam putih-putih, sepatu putih, tas gendong, dll. dan cus berangkat! pulang-pulang beli makan dulu, kalo ga di tempat makan bu imas, sate, atau pecel lele dan ayam, nikmaaaat! nyampe dikosan apalagi kalo bukan nyalain TV sambil makan, dan kipas-kipas badan karena panas. udah selesai itu semua, apalagi kalau bukan nulis laporan (Re: SOAP), kadang langsung tidur "ngalenyap" dimanapun itu, mau dilantai pun jadi. oh nikmatnya hidup ini. hahha. selain itu dikontrakan diterapkan beberapa peraturan:
  1. bagi yang tidak dines malam, maka harus piket (nyapu, ngepel, bikin nasi, nyuci piring, rapihin tempat tidur, beli galon kalau habis). 
  2. dilarang tidur pake seragam dines (kotor),
  3. kalau malem-malem ada yang dipanggil buat nolong partus maka salah satu dari temannya harus mengantarkannya ke puskesmas. (baik hati ya) hahaha. 
  4. semuanya wajib bayar uang kas dan uang keperluan dadakan dan lain-lain
begitulah, bagi kami, dengan seperti itulah maka keseharian kami tidak akan terasa begitu berat, ya, jika dilakukan bersama-sama, kan namanya juga kelompok. 
...
PK I ini terasa menyenangkan bagi saya sendiri, karena pertama kalinya saya melakukan kunjungan rumah, karena diwajibkan oleh pembimbing kami yang super baik. jujur saja, bagi saya pribadi, dengan tempat yang indah dipenuhi pemandangan indah adalah kesempatan bagi saya untuk memotret. saya suka foto, meskipun cuma pake handphone biasa aja. moment itu kan perlu disimpan, termasuk dalam bentuk foto. hehehe  


Lokasi: Pereng, Desa Cikawao, Kec. Pacet, Kab. Bandung.

Saya dan 1 orang teman saya mengunjungi rumah seorang ibu nifas yang berhasil melahirkan di PKM, sudah menjadi tugas kami untuk mengunjunginya. dan subhanallah, untuk sampai dirumah pasien tersebut jalannya curam dan terjal dengan batu-batu besar. selama perjalanan jantung berdebar-debar, kami berada diatas gunung, melewati pemandangan yang indah, anginnya pun kencang. dan juga alhamdulillah selamat.. 
...


Lokasi: Daerah Kertasari, Kec, Kertasari, Bandung Selatan. 


...
sebulan sudah kami merangkai kisah manis di daerah ini, dan tanpa kami duga, ternyata bukan dua bulan, tetapi hanya sebulan lah kami ditakdirkan untuk mengenal daerah yang kami tinggali, mengenal mereka, kehidupan, kesederhanaan, keramahan dan kasih sayang mereka. :"

Entah mengapa, saya tiba-tiba meneteskan air mata ketika guru kami mengumumkan kami harus berpisah dan dipindahkan ke tempat yang berbeda. seumur hidup saya baru kali ini saya menangis dihadapan banyak teman saya. 
Terima kasih teman, sahabat dan guruku. 


---to be continued---



You May Also Like

0 komentar