The Review of Freedom Writers Movie

by - 6:19:00 AM



RESENSI FILM


Freedom Writers adalah sebuah film yang mengangkat kisah nyata perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika Serikat, misinya adalah membangkitkan kembali semangat dan kemauan murid-murid di kelasnya untuk belajar.

Erin Gruwell, seorang wanita pintar, ramah, periang dan berpendidikan tinggi, mengajar di Woodrow Wilson High School sebagai guru baru Bahasa Inggris untuk kelas khusus anak-anak korban perkelahian antargeng.  Tujuan Erin mengajar adalah ingin memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak seperti mereka. Erin tidak berpikir aneh mengenai mereka, dia berpkir ini sepertinya akan baik-baik saja.

Hari pertama mengajar di kelas, siswa-siswi Erin yakni pemuda-pemudi dari berbagai kalangan warna kulit dan status sosial. Afro-Amerika, Latin, Asia, si kaya, si miskin, yang tak jarang di antara mereka tergabung dalam aliansi geng. Yang mereka sebar dalam kelas hanyalah kebencian satu sama lain. Dunia kekerasan merupakan menu harian keseharian mereka. Satu sama lain saling bermusuhan dan ketegangan di dalam kelas merupakan satu hal yang tidak bisa dihindari. Erin merasa kebingungan dengan hal ini. Satu orang saja yang disakiti ataupun merasa tersinggung karena ulah temannya, pertikaian antarras bisa terjadi di dalam ataupun di luar kelas. Namun, nyatanya Erin tidak putus asa. Hal tersebut menjadikannya semakin bersemangat. Dia mencoba membuat sebuah strategi agar murid-murid tidak seperti itu lagi. 

Hari demi hari terus dijalani Erin sembari mengembangkan strategi supaya bisa mempersempit jarak antarsiswa-siswinya. Mulai dari pendekatan musik, sampai dengan bacaan The Diary of Anne Frank. Lambat laun siswa-siswi Erin terkoneksi secara naluriah lewat bacaan yang satu ini. Di dalamnya mereka memahami sejarah intoleransi terbesar sepanjang masa. Sebuah pengetahuan yang selama ini tak pernah mereka dapatkan. Mereka sangat tertarik dengan buku bacaan itu.

Erin mencoba strategi lainnya, yaitu meminta murid-muridnya untuk menulis di dalam buku harian yang diberikannya. Di buku harian itu, mereka boleh menulis apa pun yang mereka inginkan bahkan yang mereka rasakan dahulu maupun saat ini. Strategi ini ternyata perlahan membuat murid-murid tertarik. Setiap hari murid-murid menulis dan memberikannya kepada Erin. Sekarang, setelah mengetahui kisah hidup murid-muridnya, Erin berpikir bahwa dia harus membuat para muridnya sadar bahwa perang antargeng yang mereka alami bukan hal baik, bukan sesuatu yang akan mensejahterakan mereka, bukan pula sesuatu yang akan membuat mereka bahagia setelah mereka mati dan bukan segalanya di dunia.

Dengan cara mengajarnya yang unik, dia terus bersemangat, berusaha membuat para muridnya sadar dan yakin bahwa dengan pendidikanlah mereka bisa mencapai kehidupan yang lebih baik. Walaupun usahanya itu tidak didukung oleh guru-guru lain dan pihak sekolah, Erin terus maju pantang mundur. Bahkan, dia rela mengorbankan waktu luangnya untuk bekerja sambilan demi membeli buku-buku bacaan untuk murid-muridnya, karena buku yang ada di perpustakaan sekolah tidak dijinkan untuk murid-murid pegang. Dia juga rela meninggalkan waktu luangnya bersama suami bahkan sampai dia cerai dengan suaminya.

Dengan segala usahanya itu, semangat belajar murid-murid mulai tampak. Akhirnya banyak dari murid-murid di kelas Erin Gruwell yang menjadi orang pertama dari keluarga mereka yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Buku harian yang mereka tulis diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul ‘The Freedom Writers Diary’.

Film ini menonjolkan bagaimana seseorang peduli pada pendidikan anak-anak yang dianggap sudah merusak dan mengganggu ketenangan masyarakat. Buku-buku yang digunakan Erin Gruwell untuk mendidik murid-muridnya di film ini ternyata semuanya adalah buku yang benar-benar ada. Termasuk buku ’Diary of Anne Frank’ yang sudah dijual dimana-mana. Alur cerita film ini mudah dipahami. Fakta menarik dari film ini salah satunya ada pada adegan saat murid-murid Erin bertemu dengan orang-orang korban Holocaust. Ternyata yang berperan menjadi korban Holocaust adalah benar-benar korban Holocaust sendiri. Sutradara Richard Lagravenese tak perlu susah payah meng-arahkan aktor dan aktris pemeran murid-murid Erin untuk terlihat tercengang saat mendengar cerita para korban Holocaust itu. Hal ini karena saat pengambilan adegan itu, para aktor dan aktrisnya benar-benar tercengang mendengar cerita para korban Holocaust tersebut.

Freedom Writers merupakan film yang tidak sekedar film, karena di dalamnya mengantongi banyak pelajaran bagi penontonnya, termasuk bagi para remaja yang sedang marak-maraknya dengan istilah pencarian jati diri. Dalam film ini dapat diambil pelajaran bahwa pendidikan tidak memandang seberapa baik seseorang, seberapa kaya dan ras apa orang tersebut. Tapi pendidikan mutlak didapatkan oleh semua orang, agar orang tersebut menjadi lebih baik, dapat mempengaruhi orang lain untuk menjadi baik dan berguna bagi masyarakat sekitarnya.


Film                  : Freedom Writers
Sutradara         : Richard LaGravenese
Skenario           : Richard LaGravenese
Berdasarkan     : The Freedom Writers Diary karya Erin Gruwell and her class
Pemeran           : Hilary Swank
Distributor         : Paramount Pictures
Tanggal rilis       : 5 Januari 2007
Durasi               : 122 Menit
Negara              : Amerika Serikat
Bahasa             : Inggris
Rating               : 5 (skala 1-5)

You May Also Like

0 komentar